Pembiayaan Syariah

Pembiayaan Syariah

Bab 1: Pengantar Pembiayaan Syariah
1.1 Definisi dan Prinsip Dasar
1.2 Perbedaan dengan Pembiayaan Konvensional
1.3 Tujuan dan Ruang Lingkup

Bab 2: Kerangka Hukum Pembiayaan Syariah
2.1 Regulasi Nasional (OJK, BI)
2.2 Fatwa DSN-MUI
2.3 Aspek Legal Akad

Bab 3: Akad Pembiayaan Berbasis Jual Beli (Murabahah)
3.1 Pengertian dan Dasar Hukum
3.2 Mekanisme dan Syarat
3.3 Studi Kasus Penerapan

Bab 4: Akad Pembiayaan Berbasis Sewa (Ijarah dan IMBT)
4.1 Konsep Ijarah dalam Islam
4.2 Ijarah Muntahiya Bittamlik
4.3 Penerapan dalam Sektor Riil

Bab 5: Akad Pembiayaan Berbasis Pesanan (Salam dan Istishna)
5.1 Akad Salam: Definisi dan Aplikasi
5.2 Istishna dalam Industri Manufaktur
5.3 Risiko dan Mitigasinya

Bab 6: Akad Musyarakah
6.1 Prinsip dan Bentuk Musyarakah
6.2 Musyarakah Mutanaqisah

Bab 7: Akad Mudharabah
7.1 Prinsip Dasar dan Struktur
7.2 Mudharabah Muthlaqah vs Muqayyadah
7.3 Evaluasi Proyek dan Pembagian Laba

Bab 8: Kombinasi Akad dalam Praktik Pembiayaan
8.1 Akad Multiakad (Hybrid Contracts)
8.2 Tantangan dalam Penerapan
8.3 Solusi dan Fatwa Terkait

Bab 9: Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Syariah
9.1 Risiko Kredit dan Pembiayaan
9.2 Risiko Syariah dan Reputasi
9.3 Strategi Manajemen Risiko

Bab 10: Proses Analisis Pembiayaan
10.1 Tahapan Proses
10.2 Kelayakan dan Penilaian Risiko
10.3 Pengawasan dan Monitoring

Bab 11: Evaluasi dan Penilaian Pembiayaan
11.1 Kriteria Kinerja Pembiayaan
11.2 Penilaian Portofolio
11.3 Analisis NPF (Non-Performing Financing)

Bab 12: Pembiayaan UMKM dan Sektor Prioritas
12.1 Skema Pembiayaan UMKM
12.2 Model Pembiayaan Inklusif
12.3 Pembiayaan Mikro Syariah

Bab 13: Peran Teknologi dalam Pembiayaan Syariah
13.1 Digitalisasi Proses Pembiayaan
13.2 Fintech Syariah
13.3 Crowdfunding dan Peer-to-Peer Syariah