Akuntansi Syariah: Prinsip dan Praktik

Akuntansi Syariah: Prinsip dan Praktik

Bab 1: Pengantar Akuntansi Syariah
1.1 Definisi dan Ruang Lingkup
1.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah
1.3 Perbedaan dengan Akuntansi Konvensional

Bab 2: Tujuan dan Karakteristik Akuntansi Syariah
2.1 Akuntabilitas kepada Allah dan Masyarakat
2.2 Nilai Tauhid dan Etika Syariah
2.3 Transparansi dan Keadilan

Bab 3: Standar Akuntansi Syariah
3.1 AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions)
3.2 PSAK Syariah (DSAK IAI)
3.3 Perbandingan dengan IFRS

Bab 4: Prinsip-Prinsip Akuntansi Syariah
4.1 Prinsip Amanah dan Keadilan
4.2 Prinsip Maqasid Syariah
4.3 Prinsip Larangan Riba, Gharar, dan Maysir

Bab 5: Pengakuan dan Pengukuran dalam Akuntansi Syariah
5.1 Dasar Pengakuan Aset dan Liabilitas
5.2 Pengukuran Nilai Wajar dalam Syariah
5.3 Pendapatan dan Beban dalam Akuntansi Syariah

Bab 6: Akuntansi Akad Jual Beli
6.1 Murabahah
6.2 Salam
6.3 Istishna’

Bab 7: Akuntansi Akad Sewa (Ijarah)
7.1 Pengakuan dan Pengukuran Ijarah
7.2 Ijarah Muntahiya Bittamlik
7.3 Pencatatan dan Penyusutan

Bab 8: Akuntansi Akad Bagi Hasil
8.1 Mudharabah
8.2 Musyarakah
8.3 Pembagian Laba dan Rugi

Bab 9: Akuntansi Akad Qardh dan Wakalah
9.1 Pencatatan Pinjaman Qardhul Hasan
9.2 Akad Wakalah: Agen dan Komisi
9.3 Koreksi Nilai Piutang

Bab 10: Akuntansi Zakat dan Infaq
10.1 Pengenalan dan Ketentuan Zakat
10.2 Pencatatan Zakat Perusahaan
10.3 Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah

Bab 11: Akuntansi Wakaf dan Dana Sosial
11.1 Jenis Wakaf dan Aset Wakaf
11.2 Pengelolaan Dana Sosial
11.3 Laporan dan Transparansi Wakaf

Bab 12: Pelaporan Keuangan Syariah
12.1 Laporan Posisi Keuangan Syariah
12.2 Laporan Laba Rugi dan Distribusi Dana
12.3 Catatan atas Laporan Keuangan Syariah

Bab 13: Audit Syariah dan Kepatuhan
13.1 Tujuan Audit Syariah
13.2 Peran Dewan Pengawas Syariah
13.3 Review Syariah atas Transaksi